Sekarang memang sudah masuk era digital, dimana semua orang punya alat komunikasi yang disebut Handphone(HP). Siapa sih yang ngga punya HP?? Hari gini,,bisa diketawain orang deh kalau sampai ngga punya. Ngga perlu bagus juga sih, yang penting bisa komunikasi. Kalau dulu mungkin pengguna HP hanya kalangan menengah ke atas, tapi sekarang HP bisa dimiliki oleh berbagai kalangan, bahkan tukang batagor, bakso, dan tukang-tukang yang lain pun menggunakannya. Harga HP pun sekarang sudah bersaing, kalau dulu semakin bagus fiturnya semakin mahal. Tapi sekarang beda, makin bagus fiturnya, makin murah harganya,,heheh bener gaa???. Harga HP bisa dibilang sudah seperti 'kacang goreng', bagaimana tidak, untuk memiliki HP berkamera anda hanya merogoh kocek berkisar 300ribu-500rb, itu sudah termasuk MP3, Radio, dan segala macam fitur-fitur canggih. Apalagi saat ini sedang booming jaringan sosial Facebook dan Twitter yang dimana kita berada ingin sekali untuk meng'update status'..ya kann...
Nah..Bagi yang suka berlama-lama alias addicted sama barang yang namanya HP atau telepon seluler, sebaiknya harus waspada. Pasalnya, sebuah penelitain terungkap, radiasi yang dihasilkan telepon seluler dapat menyebabkan kerusakan memori, sehingga dapat mempercepat penyakit pikun.
Penelitian yang dilakukan Lund University, Swedia, seekor tikus diuji coba dengan diberi radiasi telepon suleler dua jam dalam sepekan selama setahun. Hasilnya, tikus diberi radiasi mengalami ingatan yang jelek, ketimbang tikus yang tidak diberi radiasi.
Saat tikus yang diberi radiasi dilepaskan pada sebuah kotak dengan menaruh empat objek berbeda. Tikus tersebut tidak menunjukan ketertarikannya kepada objek itu. Hal berbeda justru dilakukan oleh tikus yang tidak diberi radiasi.
“Radiasi microwave dari ponsel. Menyebabkan aliran darah ke otak si tikus melambat. Karena, ada sel syarafnya yang rusak,” jelas salah satu peneliti Professor Leif Salford, demikian yang dilaporkan Sciencedaily, Minggu (7/12/2008).
Para peneliti menjelaskan, kerusakan syaraf terjadi kerena kerusakan sel di cerebral cortex dan hippocampus, atau bisa disebut pusat ingatan di otak. Kerusakan syaraf ini terjadi setelah enam pekan setelah diberi radiasi. Peneliti menemukan pengaruh pada sekelompok gen, tidak hanya gen secara individu.
Selain itu, Leif Salford juga juga menemukan albumin, protein yang berfungsi sebagai molekul penting di dalam darah, bocor ke otak saat binatang yang diselidiki di laboratorium terkena radiasi. Untuk kebocoran albumin ini bisa langsung terjadi.
Setelah mengetahui kerusakan pada tikus itu, mereka kini mencoba meneliti bagaimana hal itu bisa sampai terjadi.
“Meski baru sebatas pada tikus. Kami sarankan bagi pengguna, untuk tidak menggunakan ponsel terlalu dekat dengan telinga. Atau bisa menggunakan hands-free,” saran Professor Leif Salford.
Sumber : Susetyo Dwi Prihadi pada http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/12/07/56/171416/radiasi-ponsel-sebabkan-kerusakan-otak
Sumber : Susetyo Dwi Prihadi pada http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/12/07/56/171416/radiasi-ponsel-sebabkan-kerusakan-otak